GERHANA BULAN TOTAL ( TOTAL LUNAR ECLIPSE )
HARI SABTU 10 DESEMBER 2011 DI SURAKARTA*)
Dipersiapkan oleh: Cecep
Nurwendaya, M.Si
Planetarium & Observatorium Jakarta
Gerhana merupakan
gejala saling menutupi antar benda langit. Bulan bergerak di antara kedua
belahan langit, utara dan selatan di sepanjang daerah zodiak. Pada
suatu waktu Bulan lewat di depan Matahari dan menghalanginya, sehingga terjadi
gerhana matahari. Ini berarti bahwa gerhana matahari terjadi pada saat
konjungsi (fase bulan mati). Gerhana itu dapat berupa gerhana matahari total,
gerhana matahari cincin atau gerhana matahari sebagian.
Pada
saat lain, yaitu ketika Bulan sedang beroposisi (fase bulan purnama),
Bulan dapat melewati bayangan bumi, sehingga terjadi gerhana bulan. Gerhana ini
dapat berupa gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian atau gerhana bulan penumbra
(samar).
Tidak
setiap bulan mati atau Bulan berkonjungsi dengan Matahari berlangsung gerhana
matahari. Demikian pula tidak setiap bulan purnama, saat Bulan beroposisi dengan
Matahari atau istiqbal akan terjadi gerhana bulan. Penyebabnya karena bidang
orbit bulan tidak berimpit dengan bidang orbit bumi atau ekliptika, melainkan
miring sekitar 5,2 derajat.
Bulan
dan Bumi membentuk bayangan akibat disinari oleh Matahari. Pada
bayangan itu terdapat bagian gelap (umbra) dan bagian samar (penumbra). Ketika
terjadi gerhana bulan, Bulan masuk ke bayangan bumi. Jika Bulan hanya masuk ke
bagian penumbra bumi maka berlangsung gerhana bulan penumbra (gerhana samar),
jika Bulan seluruhnya masuk ke bagian umbra bumi berlangsung gerhana bulan
total, seperti yang akan terjadi pada hari Sabtu malam hari tanggal 10 Desember 2011
yang dapat teramati dari hampir setengah muka bumi, termasuk dari seluruh
wilayah Indonesia.
Pada gambar di
bawah ini ditunjukkan daerah di muka bumi yang dapat dan tidak dapat mengamati
gerhana bulan 10 Desember 2011.

Sumber: F. Espenak, NASA’s GSFC
*) Disampaikan pada acara Diklat Astronomi Islam dan Observasi Gerhana
Bulan Total di PPMI Assalaam Sukoharjo,
Surakarta,10 Desember 2011.

Jika Bulan
bergerak di dalam bayangan penumbra Bumi, tanda-tanda gerhana tak tampak oleh
mata, kecuali lewat teleskop atau piranti elektronik. Oleh karena itu
yang bisa kita amati ialah pada saat bulan memasuki daerah bayangan umbra bumi.
Pada saat seluruh piringan Bulan memasuki daerah umbra bumi, maka
berlangsung gerhana bulan total. Pada saat ini Bulan tampak bercahaya redup
berwarna kemerah-merahan, akibat refraksi atau pembiasan cahaya matahari oleh
atmosfer bumi. Warna merah pada saat gerhana bulan total tampak semakin jelas
pada saat keberadaan debu sisa letusan gunung api atau tingkat polusi udara
yang tinggi di atas atmosfer pengamat. Gerhana bulan dapat terlihat
oleh hampir setengah muka Bumi dan bisa berlangsung sampai lebih dari 3 jam. Jika hanya
sebagian Bulan masuk ke daerah umbra bumi maka berlangsung gerhana bulan
parsial atau gerhana bulan sebagian.
Gerhana bulan
menarik untuk diamati dan dipelajari, misalnya untuk mengecek ketepatan
perhitungan ephemeris (koordinat benda langit). Pada saat itu posisi Bulan,
Bumi, dan Matahari tepat satu garis sehingga pengaruh gaya gravitasi Matahari
dan Bulan terhadap Bumi menimbulkan pasang laut maksimum.
Fase Bulan mati
dan bulan purnama berulang rata-rata dalam 29,5 hari (1 bulan sinodis). Dari
hal tersebut seolah-oleh bisa setiap bulan terjadi 1 kali gerhana matahari dan
gerhana bulan. Tetapi pada kenyataannya tidak, karena tidak setiap bulan mati,
bayangan bulan mengenai Bumi dan tidak setiap bulan purnama, bayangan bumi
mengenai Bulan. Hal itu disebabkan orbit Bulan membentuk bidang miring sebesar
5,2o terhadap bidang ekliptika. Perpotongan dua bidang tersebut
membentuk garis yang berputar di dalam periode 18,6 tahun. Periode tersebut
menyebabkan terjadinya perulangan gerhana yang dinamakan periode saros yang
berperiode 18 tahun 11 hari. Setiap periode saros terjadi tahun musim gerhana.Dalam
satu tahun bisa terjadi 5 sampai 7 kali gerhana matahari dan gerhana bulan.

Saat-saat
terjadinya gerhana bulan maupun gerhana matahari dapat
diperhitungkan jauh-jauh sebelumnya, karena sistem pergerakan Bumi mengitari
Matahari dan Bulan mengelilingi Bumi telah diketahui dengan sangat teliti.
Pada hari Sabtu
malam hari tanggal 10 Desember 2011, jika
Bulan tidak tertutup oleh awan mendung, seluruh wilayah Indonesia dapat
menyaksikan peristiwa gerhana bulan total. Gerhana
dapat teramati langsung dengan mata mulai pada awal fase gerhana parsial pada
pukul 19:45:43 WIB., dan berakhir pada akhir fase gerhana parsial pada pukul 23:17:58
WIB. Rentang waktu penampakan visual gerhana ini sangat panjang mencapai 3 jam
32 menit 15 detik. Tengah gerhana (Mid) di Surakarta akan berlangsung
pada pukul 21.31.49 WIB. Pada saat fase gerhana total permukaan bulan bercahaya
redup berwarna merah tembaga,
berlangsung selama 51 menit 8 detik, mulai pukul 21:06:16 sd. 21:57:24 WIB.

FASE- FASE GERHANA BULAN DI SURAKARTA SABTU, TANGGAL 10 DESEMBER 2011
1. Bulan mulai masuk bayangan penumbra Bumi (P1) atau awal gerhana samar terjadi
pada pukul : 18:33:36 WIB. Fase ini Bulan tidak teramati jelas
mengalami gerhana seolah seperti bulan purnama biasa, karena bayangan penumbra
bumi sangat lemah. Sekalipun demikian masih dapat dilihat lewat teleskop maupun
piranti elektronik. Gerhana samar ini mulai berlangsung 59 menit 26 detik
setelah Bulan terbit pada pukul: 17:34:10 WIB., atau 47 menit 49 detik setelah
Matahari terbenam di Surakarta pada pukul:17:45:47 WIB.
2. Bulan mulai masuk
bayangan umbra bumi (U1) atau awal gerhana parsial atau
gerhana sebagian pada pukul:19:45:43 WIB. Bentuk
Bulan perlahan-lahan berubah dari bulat menjadi sabit karena gerhana atau
terhalang oleh umbra bumi.
3. Awal Gerhana
Bulan Total (U2) berlangsung pada pukul 21:06:16 WIB. Bulan
tampak bercahaya redup berwarna merah tembaga, akibat refraksi atau pembiasan
cahaya matahari oleh atmosfer bumi.
4. Tengah gerhana (Mid)
atau maksimum gerhana berlangsung pada pukul 21:31:49 WIB.
5. Akhir Gerhana Bulan Total
(U3) berlangsung pada pukul: 21:57:24 WIB, memasuki fase gerhana bulan parsial.
6. Bulan mulai meninggalkan bayangan umbra bumi (U4) pada
pukul 23:17:58 WIB., memasuki gerhana samar.
7. Bulan mulai meninggalkan bayangan penumbra bumi (P4) pada
pukul 00:29:57 WIB. hari Minggu tanggal 11 Desember 2011, mengakhiri fase gerhana
samar, yang mengakhiri seluruh fase gerhana.

Pedoman Pemotretan Bulan pada saat
gerhana diberikan di bawah ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar