Rabu, 04 Juni 2014

BEBERAPA ISTILAH DALAM HISAB AWAL BULAN “BADI’ATUL MISTAL”

BEBERAPA ISTILAH DALAM HISAB AWAL BULAN “BADI’ATUL MISTAL”
*(Oleh : Shofiyulloh, ST **
*)  Makalah untuk “Pelatihan Hisab” yang dilaksanakan di PP. Sidogiri Pasuruan Jatim, pada tanggal 10-11 Pebruari 2005
**) Bendahara Lajnah Falakiyah PWNU Jatim. Alamat Rumah : Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kepanjen, Malang, Jawa Timur. Telp (0341) 878195, 396755.  HP. 08123317825.

بسم الله الرحمن الرحيم. الحمد لله الذى جعل الشمس ضياءً والقمرَ نوراً وقدّره منازلَ حتى عاد كا لعرجون القديم. أشهد أن لااله إلاالله الملك الحق المبين وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الصادق الوعد الأمين. والصلاة والسلام علىخير عباد الله سيدنا محمد ابن عبد الله وعلىآله واصحابه ومن والاه والذين يراعون الشمس والقمر لذكر الله .أما بعد فهذه الرسلة فى ببيان اصطلاحات "البديعة المثال"
            Di Indonesia terdapat berbagai macam sistem hisab awal bulan yang berkembang sampai dewasa ini, diantaranya:
1.      Astronomical Algorithms, oleh Jean Meeus, Belgia, Eropa.
2.      Badi’atul Mistal, oleh Ma’shum bin Ali, Jombang
3.      Ephemeris Hisab Rukyah, oleh Depag RI
4.      Fathur Roufil Mannan, oleh Abu Hamdan Abdul Jalil, Kudus
5.      Hisab Awal Bulan, oleh Sa’adoeddin Djambek, Jakarta
6.      Hisab Urfi dan Hakiki, oleh KRT Wardan, Yogyakarta
7.      Ittifaqu Dzatil Bain, oleh KH M Zuber, Gresik
8.      Al-Khulashotul Wafiyah, oleh Zubair Umar Al-Jaelani, Salatiga
9.      Al-Manahijul Hamidiyah, oleh Abdul Hamid Mursiy
10.  Matlaus Sa’id, oleh Husein Za’id, Mesir
11.  New Comb, oleh LAMY, Yogyakarta
12.  Nurul Anwar, oleh Nur Ahmad Shidiq Saryani, Jepara
13.  Qowa’idul Falakiyah, oleh Abdul Fatah At-Thuhi, Mesir
14.  Sullamun Niyyiroin, oleh Mohammad Mansur bin Abdul Hamid, Jakarta
15.  Risalatul Qomaroin, oleh KH Nawawi, Kediri.
16.  Dan lain-lain.
Dari sekian buku hisab awal bulan diatas, buku Badiatul Misal karangan  Mohammad Ma’sum Bin Ali (Wafat Kamis,1 Januari 1933 M) merupakan buku hisab awal bulan yang cukup klasik dan unik karena buku hisab ini berkembang pada awal perkembangan ilmu hisab di Indonesia (tahun 1930-an) di beberapa pondok pesantren daerah Jawa Timur, serta data astronomi disajikan dengan angka Arab dan angka Jumali, serta perhitungannya menggunakan alat hitung Rubu’ Mujayyab, yang merupakan alat hitung Millenium I.  
Buku Hisab Badi’atul Mistal akan lebih mudah di pelajari dan di pahami, jika kita mengerti bahasa buku tersebut. Oleh karena itu langkah pertama yang sebaiknya di lakukan sebelum mempelajarinya adalah memahami terhadap istilah-istilah yang ada dalam dunia ilmu Falak, khususnya istilah-istilah yang ada dalam Badi’atul Mistal. Berikut beberapa istilah dalam dunia ilmu Falak dan Badi’atul Mistal beserta penggambarannya:
1. قطب الأرض
Coba hadirkan dalam hayalan Anda sebuah bola langit dan ditengah-tengahnya bola dunia; yang bentuknya lebih kecil. Hayalkan bola bumi itu berputar dari barat ke timur, menurut suatu pola seolah-olah ia berputar pada sebuah poros. Anda akan melihat semua titik di permukaan bola bumi itu bergerah dari barat ke timur pula, kecuali dua buah titik yang tidak bergerak, satu di utara dan yang satunya di selatan. Kedua titik ini dinamakan قطب الأرض, yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan Kutub Bumi (kutub bumi utara dan kutub bumi selatan). Sekarang tariklah sebuah garis tegak lurus pada kedua قطب الأرض tersebut hingga mencapai bola langit, maka ujung garis itu akan menyentuh suatu titik pada bola langit yang dinamakan Kutub Langit. Kutub langit utara berada tepat di atas kutub bumi utara sedangkan kutub langit selatan berada tepat diatas kutub bumi selatan
2.      الإستوء  خط dan النهار معدل
Buatlah suatu lingkaran secara melintang pada bola dunia yang membelah bola dunia menjadi dua bagian yang sama (masing-masing 90°), yakni belahan utara dan selatan. Lingkaran tersebut dinamakan الإستوء  خط yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan Khatulistiwa Bumi.
Jika lingkaran khatulistiwa diperbesar hingga mencapai bola langit, maka pada bola langit tercipta sebuah lingkaran yang dinamakan النهار  معدل, dalam bahasa Indonesianya dinamakan Khatulistiwa langit atau Equator.
3.      الأرض طول , السماء طول dan البلد طول
Sekarang berdirilah anda diatas permukaan bumi. Kemudian tariklah dari tempat anda berdiri sebuah garis lurus ke utara sampai ke kutub utara, dan ke selatan sampai ke kutub selatan. Garis itu dinamakan الأرض طول yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan Garis Bujur Bumi atau yang dikenal dengan sebutan garis bujur saja.
Sedangkan jika garis bujur bumi diperluas hingga mencapai bola langit, maka pada bola langit tercipta sebuah garis, garis inilah yang dinamakan السماء طول , dalam bahasa Indonesianya : Garis Bujur Langit.
Kesepakatan internasional menetapkan permulaan perhitungan garis bujur bumi (bujur 0°), di mulai pada garis bujur yang melintasi kota Greenwich di Inggris. Jarak antara garis bujur yang melintasi suatu tempat dengan garis bujur yang melintasi kota Greennwich itulah yang dinamakan البلد طول, dalam bahasa Indonesianya Bujur Tempat. Dari bujur Greenwich ke arah timur sampai 180° dinamakan bujur timur yang ditandai nilai negatip, dan ke arah barat sampai 180° dinamakan bujur barat, nilainya positip. Tanda nilai bujur ini berhubungan dengan waktu, artinya untuk mendapatkan standar waktu internasional GMT (UT), wilayah timur (bujur timur) harus dikurangi angka tertentu. Sebaliknya, bujur barat harus ditambah angka tertentu.
Garis bujur timur 180° dan garis bujur barat 180° bertemu dan berhimpit  dilautan  Pasifik dan dijadikan garis batas tanggal dalam penanggalan Masehi. 
4.      البلد عرض  
Jarak dari tempat Anda  berdiri tadi sepanjang garis bujur sampai ke khatulistiwa bumi dinamakan البلد عرض, dalam bahasa Indonesianya dinamakan Lintang Tempat. Jika tempat Anda berdiri di utara khatulistiwa, maka البلد عرض Anda bernilai positip dan jika tempat Anda berdiri di selatan khatulistiwa, maka البلد عرض  Anda bernilai negatip.

5.      سمت الرأ س  dan سمت القدم
Tetaplah Anda berdiri di permukaan bumi. Sekarang tariklah garis tegak lurus ke atas dan ke bawah. Jika garis itu diperpanjang, maka yang ke atas akan mencapai  bola langit pada sebuah titik yang dinamakan  سمت الرأ س, dalam bahasa Indonesianya dinamakan Titik Zenith atau Titik Puncak Langit, dan yang ke bawah setelah menembus bumi akan mencapai bola langit pada sebuah titik yang dinamakan سمت القدم, dalam bahasa Indonesianya dinamakan Titik Nadir atau Titik Kaki (titik paling bawah dari bola langit)
6.       الإرتفاع  دائرة  
Jika Anda membuat lingkaran pada bola langit yang melalui titik zenith dan titik nadir, maka lingkaran tersebut dinamakan الإرتفاع  دائرة  yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan Lingkaran Vertikal
7.      دائرة نصف النهار
Tetapi jika Anda membuat lingkaran vertikal menurut arah utara dan selatan sehingga melewati titik kutub langit utara dan titik kutub langit selatan yang membagi bola langit menjadi dua bagian yaitu bagian barat dan timur, maka lingkaran yang Anda buat itu dinamakan دائرة نصف النهار yang dalam bahasa Indonesia dinamakan Lingkaran Meridian  yakni lingkaran yang menjadi batas tengah hari.
8.      أفق  dan الأفق إختلاف
Coba berputarlah ke semua arah di tempat Anda berdiri, Anda akan melihat lingkaran yang menjadi batas antara belahan langit yang tampak dengan yang tidak tampak. Lingkaran itulah yang dinamakan Ufuk (أفق ), tepatnya Ufuk Mar’i (ufuk yang terlihat). Di dalam ilmu falak kalau disebut ufuk saja, maka yang dimaksud adalah Ufuk Sejati, yaitu lingkaran horizontal yang titik pusatnya pada titik pusat bumi dan jaraknya 90° dari titik zenit.
Kalau Anda buat lingkaran  dipermukaan bumi yang sejajar dengan ufuk sejati, itulah yang dinamakan Ufuk Hissi, yaitu bidang datar yang menyinggung bumi yang dipisahkan oleh jarak sebesar semi diameter bumi dengan ufuk sejati. Akan tetapi karena begitu besarnya jarak-jarak pada bola langit, maka jarak sebesar semi diameter bumi itu diabaikan, sehingga ufuk hissi dianggap berhimpit dengan ufuk sejati.
Kedudukan ufuk mar’i yang Anda lihat tadi, selalu lebih rendah dari ufuk hissi. Semakin tinggi tempat anda dari permukaan air laut, kedudukan ufuk mar’i akan semakin rendah. Selisih kedudukan ufuk mar’i dengan ufuk hissi dinamakan الأفق إختلاف, dalam bahasa Indonesianya dinamakan Kerendahan Ufuk. Singkatannya Dip
9.      الإرتفاع
Cobalah Anda mengukur ketinggian titik pusat suatu benda langit sepanjang lingkaran vertikal yang melalui titik pusat benda langit tersebut dari garis ufuk, maka hasilnya dinamakan الإرتفاع, dalam bahasa Indonesianya dinamakan  Ketinggian. Ketinggian benda langit biasa diberi tanda positif apabila berada diatas ufuk, dan di beri tanda negatif apabila berada dibawahnya.

10.  الإرتفاع غاية
Cobalah anda perhatikan perjalanan harian matahari. Pada pagi hari ketinggian matahari rendah, seiring berjalannya waktu ketinggian matahari bertambah tinggi, ketika siang hari ketinggian matahari sangatlah tinggi, setelah itu berangsur-angsur ketinggian matahari itu rendah kembali hingga akhirnya ketika petang hari ia tenggelam. Ketika matahari mencapai titik tertinggi dalam perjalanan hariannya itulah yang dinamakan الإرتفاع غاية yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan Titik Kulminasi.  Keadaan ini tercapai ketika titik pusat matahari berada di garis lingkaran meridian. Saat itulah yang disebut dengan saat tengah hari.
11.  دائرة الميول
Berikutnya, buatlah lingkaran yang melewati kutub langit selatan dan kutub langit utara, lingkaran yang anda buat itu dinamakan دائرة الميول, dalam bahasa Indonesia dinamakan Lingkaran Deklinasi
12. فضل الدائر
Sudut yang dibentuk oleh lingkaran meridian dengan lingkaran deklinasi yang melewati suatu benda langit (misalnya matahari) dinamakan فضل الدائر, dalam bahasa Indonesianya dinamakan sudut waktu. فضل الدائر bernilai positif, jika benda langit yang bersangkutan berada dibelahan langit sebelah barat dan bernilai negatif jika benda langit yang bersangkutan berada dibelahan langit sebelah timur
13.  منطقة البروج  , فلك القمر ,  حضيض dan أوج
Bumi yang kita tempati ini sebenarnya melakukan dua perputaran, perputaran pertama dilakukan bumi pada porosnya yang berlangsung sekali dalam sehari semalam yang dinamakan Rotasi Bumi,sedangkan perputaran lainnya yaitu perputaran bumi mengelilingi matahari yang berlangsung satu kali dalam setahun yang dinamakan Revolusi Bumi. Arah revolusi bumi ini dari barat ke timur pada sebuah bidang edar (lingkaran edar), itulah yang dinamakan منطقة البروج , dalam bahasa Indonesianya dinamakan Ekliptika
Sedangkan bulan yang kita lihat pada malam hari, ia juga melakukan perputaran yaitu perputaran pada porosnya sendiri yang dinamakan Rotasi Bulan, kemudian perputaran bulan mengelilingi bumi yang dinamakan Revolusi Bulan terhadap Bumi dan perputaran bulan bersama-sama bumi mengelilingi matahari yang dinamakan Revolusi Bulan terhadap Matahari. Lingkaran  edar yang dilintasi bulan dalam berputar dinamakan فلك القمر, dalam bahasa Indonesianya dinamakan Orbit Bulan.  Hanya saja lingkaran edar bulan (lintasannya) tidaklah sama dengan ekliptika, tetapi berpotongan dan membentuk sudut sebesar 5° 8’. Oleh karena itu kalau kita lihat, posisi bulan terkadang di utara matahari dan terkadang di selatannya.
Dan perlu Anda ketahui bahwa lintasan bumi ketika mengelilingi matahari ataupun lintasan bulan ketika mengelilingi bumi berbentuk elips (agak loncong seperti telur), seperti apa yang dikemukakan oleh Kepler dalam hukum Kepler I yang berbunyi: “ Setiap planet bergerak pada sebuah lintasan elips dengan matahari sebagai salah satu titik apinya”. Oleh karenanya jarak bumi dan matahari atau bulan dan bumi tidak tetap setiap saat, kadang-kadang dekat dan kadang-kadang jauh. Jarak terdekatnya dinamakan  حضيض yang dalam bahasa Inggrisnya dinamakan Perigee  dan jarak terjauhnya dinamakan أوج yang dalam bahasa Inggrisnya dinamakan Apogee.
14.  تعديل الوقت atau  تعديل الزما ن  atau   دقائق التفاوت .
Dampak langsung dari jarak bumi dan matahari yang tidak tetap yang terkadang jarak bumi dekat dengan matahari dan terkadang jauh adalah pada kecepatan gerak bumi sesuai dengan hukum Kepler II yang berbunyi: “garis penghubung matahari dan planet; melintasi luas yang sama dalam selang waktu yang sama”, dimana ketika jaraknya dekat dengan matahari, pergerakan bumi pada lingkaran ekliptika  berlangsung lebih cepat daripada ketika jaraknya jauh. Sehingga, saat kulminasi matahari setiap hari senantiasa berubah, kadang persis jam 12:00, kadang kurang dan kadang lebih dari jam 12:00. Selisih antara kulminasi matahari hakiki dengan waktu kulminasi matahari rata-rata (jam 12:00) dinamakan.  تعديل الوقت atau  تعديل الزمان  atau   دقائق التفاوت yang dalam bahasa Indonesia dinamakan Perata Waktu.
15.  برج
Ekliptika terbagi atas 12 bagian yang masing-masing besarnya 30 drajat. Bagian-bagian itulah yang disebut برج yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan rasi bintang atau Zodiac dan dalam bahasa Inggrisnya Constellation. Keduabelas rasi bintang itu adalah :
1.      Aries (Hamel)
2.      Taurus (Tsaur)
3.      Gemini (Jauza’)
4.      Cancer (Sarothon)
5.      Leo (Asad)
6.      Virgo (Sunbulah)
7.      Libra (Mizan)
8.      Scorpio (Aqrob)
9.      Sagitrius (Qous)
10.  Copricornus (Jadyu)
11.  Aquarius (Dalwu)
12.  Pisces (Hut)
16.  حمل
حمل merupakan salah satu dari 12 rasi bintang (Buruj), ia punya keistimewaan tersendiri, karena pada titik  حملtersebut lintasan matahari dan Ekuator langit berpotongan. Tepatnya ketika matahari dari arah selatan ekuator menuju utaranya, sehingga pada titik perpotongan ini dinamakan  حملyang dalam bahasa Indonesianya dinamakan titik Aries atau lebih tepatnya dinamakan Titik Vernal Equinok. Dulu titik vernal equinok ini memang di arah rasi Aries, namun akibat presesi sumbu bumi sekarang berada di arah rasi Pisces dan 700 tahun lagi titik vernal equinok ini akan mencapai rasi Aquarius. Presesi sumbu bumi, gerakan sumbu rotasi bumi mengedari kutub ekliptika, siklusnya sekitar 26.000, atau lebih tepatnya 25.800. Gerak presesi sumbu bumi ini mirip dengan gerak sumbu gangsing, ekuator bumi bergerak secara perlahan terhadap ekliptika. Sehingga terjadilah pergeseran titik potong ekuator langit dengan ekliptika sebesar 50,2 detik busur per tahun ke arah barat bila dilihat dari arah kutub utara langit.
17.   عقدة
Cobalah Anda gambar lintasan matahari atau ekliptika dan lintasan bulan secara berpotongan. Titik perpotongan antara lintasan bulan dan ekliptika dinamakan عقدة yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan Titik Simpul. عقدة ini setiap tahun bergeser kearah barat, sekali putaran penuh memakan waktu 18,67 tahun. Titik simpul ini sebenarnya ada dua, yaitu titik simpul naik (العقدة النازلة) dan simpul turun (العقدة الصاعدة).
18.     حصة العرض
Jika Anda menghitung titik pusat bulan sepanjang busur ekliptika ke arah timur; dimulai dari titik simpul naik, maka hasilnya dinamakan    حصة العرض  
19. طول الشمس dan طول القمر
Perhatikanlah benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bintang. Anda akan mendapati bahwa letak benda-benda langit itu tersebar pada bola langit. Jarak titik pusat benda langit tersebut dari titik Vernal Equinok sepanjang lingkaran Ekliptika dinamakan طول Kalau benda langit tersebut matahari dinamakan طول الشمس yang dalam bahasa Indonesia dinamakan Bujur Astronomis Matahari, dimana kalau belum dilakukan penta’dilan (koreksi) dinamakan  وسط الشمس .Sedangkan kalau benda langit tersebut bulan dinamakan  طول القمرyang dalam bahasa Indonesia dinamakan Bujur Astronomis Bulan, dimana kalau belum dilakukan penta’dilan dinamakan وسط القمر.
20.خاصة الشمس  dan  خاصة القمر

Tetapi kalau Anda mengukur jarak titik pusat matahari dari titik Cancer (Saroton) sepanjang lingkaran ekliptika dinamakan خاصة الشمس. Sedangkan kalau yang Anda ukur titik pusat bulan dari titik Apogee dinamakan خاصة القمر

21.  بعد درجة
Dan kalau Anda menghitung jarak benda langit sepanjang Ekliptika dihitung dari titik yang terdekat diantara titik Aries (Hamel) atau titik Libra (Mizan) sampai titik pusat benda langit tersebut, maka hasilnya dinamakan    بعد درجة, dimana kalau benda langit yang Anda hitung itu matahari; hasilnya dinamakan   بعد درجة الشمسsedangkan kalau bulan     بعد درجة القمر  

22. مطلع الفلكية  

Sekarang, bayangkan Anda mengukur jarak titik pusat benda langit diukur sepanjang equator; sampai lingkaran deklinasi yang melalui titik Copricornus (Jadyu), maka hasilnya dinamakan مطلع الفلكية , dimana kalau yang Anda ukur itu matahari dinamakan  مطلع الفلكية للشمس sedangkan kalau bulan dinamakan مطلع الفلكية للقمر  

23. مطلع الغرب
Sedangkan kalau Anda mengukurnya mulai dari titik Libra (Mizan) sampai dengan ufuk barat pada saat terbenamnya benda langit tersebut dinamakan  مطلع الغرب, dimana kalau benda langit yang Anda hitung itu matahari; hasilnya dinamakan مطلع الغرب للشمس atau مطلع النظير للشمس dan kalau benda langit yang dihitung itu bulan; hasilnya dinamakan مطلع الغرب للقمر atau مطلع النظير للقمر
24. قوس المكث
Kalau مطلع الغرب للقمر Anda kurangi  مطلع الغرب للشمس maka hasilnya adalah قوس المكث  yang merupakan jarak titk pusat matahari dan bulan dilihat dari Equator.
25. مكث الهلال
Lama hilal diatas ufuk (paska terbenamnya matahari) yang bisa Anda lihat sebelum ia terbenam
26. نصف قوس النهار dan نصف الفضلة
Umpama Anda menghitung jarak benda langit mulai saat ia berkulminasi sampai terbenamnya; diukur melalui lingkaran lintasan hariannya ( المدار ) maka hasilnya itu dinamakan    نصف قوس النهارyang dalam bahasa Indonesianya dikenal dengan setengah busur siang. Jika yang Anda hitung itu matahari dinamakan نصف قوس النهارللشمس sedangkan jika yang Anda hitung itu bulan; dinamakan نصف قوس النهار للقمر . Terus,  jika 90 dikurangi  نصف قوس النهار akan didapatkan نصف الفضلة yaitu jarak diantara diameter المدار dan lingkaran ufuk; yang diukur melalui المدار.
27. العرض
Berikutnya, jarak titik pusat benda langit dari lingkaran ekliptika, dinamakan العرض, kalau benda langit tersebut matahari dinamakan عرض الشمس  yang dalam bahasa Indonesia dinamakan Lintang Astronomis Matahari, sedangkan kalau benda langit tersebut bulan dinamakan عرض القمر, dalam bahasa Indonesia dinamakan Lintang Astronomis Bulan.
Sebenarnya lingkaran ekliptika itu adalah lingkaran yang dilalui oleh matahari dalam gerak semu tahunannya. Oleh karena itu matahari selalu berada pada lingkaran ekliptika. Namun karena jalannya tidak rata persis maka ada sedikit geseran. Keadaan seperti ini dapat kita lihat dari nilai عرض الشمس  yang selalu mendekati nol.
Berbeda dengan nilai lintang astronomis bulan maksimal (عرض القمر الكلى ) yang nilainya sekitar 5° 8’. Nilai positif berarti bulan berada di utara ekliptika dan nilai negatif berarti bulan berada di sebelah selatan ekliptika.
28. الميل
Jarak titik pusat benda langit sepanjang lingkaran deklinasi sampai ke equator dinamakan  الميل, kalau benda langit tersebut matahari dinamakan ميل الشمس atau ميل الأول للشمس yang dalam bahasa Indonesia dinamakan Deklinasi Matahari, sedangkan kalau benda langit tersebut bulan dinamakan ميل القمر atau   ميل   الأول للقمرatau   بعد القمر yang dalam bahasa Indonesia dinamakan Deklinasi Bulan,  tetapi jika Anda mengukur jarak titik pusat bulan sepanjang  bujur astronomi dihitung dari equator sampai bulan dinamakan  ميل الثانى للقمر . Dan jika ميل الثانى للقمر Anda tambahkan عرض القمر maka penambahan yang dilakukan tersebut dinamakan حصة البعد yaitu jarak titik pusat bulan dari equator.
Nilai الميل positif menandakan benda langit tersebut berada di sebelah utara equator, sebaliknya apabila nilai الميل  negatif, menandakan benda langit berada di sebelah selatan equator. Sedangkan nilai الميل matahari maksimum dinamakan ميل الكلى
29. نصف القطر.
Seumpama Anda mengukur jarak titik pusat benda langit hingga piringan luarnya, hasil ukuran Anda itu dinamakan نصف القطر  , kalau benda langit tersebut matahari dinamakan  نصف قطرالشمس yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan Semi Diameter Matahari., sedangkan kalau benda langit tersebut bulan dinamakan  نصف قطر القمر yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan Semi Diameter Bulan
30. سعة المغرب
Coba Anda hitung jarak terbenamnya titik pusat benda langit pada ufuk dari titik barat, maka hasilnya dinamakan سعة المغرب , dengan catatan jika benda langit itu matahari dinamakan سعة المغرب للشمس , sedangkan jika bulan dinamakan سعة المغرب للقمر
31. سمت ارتفاع القمر
Umpama Anda menghitung jarak sepanjang lingkaran kaki langit (garis ufuk) yang dihitung dari titik barat sampai lingkaran vertikal yang melalui bulan, maka hasilnya dinamakan سمت ارتفاع القمر

32. انحراف الهلال.
Coba Anda perhatikan sudut kemiringan piringan Hilal yang memancarkan sinar sebagai akibat arah posisi hilal dari matahari, sudut kemiringan hilal yang tampak oleh Anda dinamakan انحراف الهلال, dalam bahasa Indonesia dinamakan sudut kemiringan hilal.
33.  نورالهلال.
Berikutnya, coba Anda perhatikan besarnya piringan bulan yang bersinar (menerima sinar matahari dan menghadap ke bumi), Anda akan melihat bulan itu terkadang berbentuk sabit, seminggu kemudian Anda akan melihat : piringan bulan yang bersinar separohnya dan sekitar seminggu lagi Anda akan melihat piringan bulan bersinar seluruhnya (bulan purnama) yang setelah hari itu piringan bulan yang bersinar  akan berangsur-angsur mengecil kembali.
Naaah …! نورالهلال  itu menggambarkan piringan bulan yang bersinar dengan satuan ukur Usbu’. Dimana kalau nilai نورالهلال = 0 usbu’, menandakan tidak adanya piringan bulan yang bersinar (saat ijtima’ : bumi, bulan dan matahari sedang persis berada dalam satu garis) dan kalau nilainya 12 usbu’ menandakan piringan bulan bersinar seluruhnya (saat istiqbal : bulan, bumi dan matahari sedang persis berada dalam satu garis). Istilah نورالهلال dalam bahasa Indonesia dinamakan besarnya  piringan bulan yang menerima sinar matahari dan menghadapa ke bumi  والله اعلم
Itulah beberpa istilah dalam Ilmu falak dan kitab Badi’atul Mistal, untuk lebih jelasnya bisa Anda baca pada buku-buku falak yang lainnya.

تمت الرسالة فى بيان اصطلاحات "البديعة المثال" بعون الله تعالى وتوفيقه فى اخير شهر ذوالحجة 1425 هـ ، وقد كتبتها عاجلا في مدة يسيرة، والمرجوّ ممن إطلع فيها على هفوة صغيرة اوكبيرة، أن يصلحها. وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم ، والحمد لله رب العالمين.

المفتقر إلى فيض المنان

 صفيّ الله بن جوهري  
مالانج – المعهد الاسلامى مفتاح الهدى

                  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar