BEBERAPA
ISTILAH DALAM HISAB AWAL BULAN “BADI’ATUL MISTAL”
*(Oleh : Shofiyulloh, ST **
*) Makalah untuk “Pelatihan
Hisab” yang
dilaksanakan di PP. Sidogiri Pasuruan Jatim, pada tanggal 10-11 Pebruari 2005
**) Bendahara Lajnah Falakiyah
PWNU Jatim. Alamat Rumah : Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kepanjen, Malang,
Jawa Timur. Telp (0341) 878195, 396755.
HP. 08123317825.
بسم الله الرحمن الرحيم. الحمد لله الذى جعل الشمس ضياءً
والقمرَ نوراً وقدّره منازلَ حتى عاد كا لعرجون القديم. أشهد أن لااله إلاالله
الملك الحق المبين وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الصادق الوعد الأمين. والصلاة
والسلام علىخير عباد الله سيدنا محمد ابن عبد الله وعلىآله واصحابه ومن والاه
والذين يراعون الشمس والقمر لذكر الله .أما بعد فهذه الرسلة فى ببيان اصطلاحات
"البديعة المثال"
Di
Indonesia terdapat berbagai macam sistem hisab awal bulan yang berkembang
sampai dewasa ini, diantaranya:
1.
Astronomical
Algorithms, oleh Jean Meeus, Belgia, Eropa.
2.
Badi’atul
Mistal, oleh Ma’shum bin Ali, Jombang
3.
Ephemeris Hisab
Rukyah, oleh Depag RI
4.
Fathur Roufil
Mannan, oleh Abu Hamdan Abdul Jalil, Kudus
5.
Hisab Awal
Bulan, oleh Sa’adoeddin Djambek, Jakarta
6.
Hisab Urfi dan
Hakiki, oleh KRT Wardan, Yogyakarta
7.
Ittifaqu Dzatil
Bain, oleh KH M Zuber, Gresik
8.
Al-Khulashotul
Wafiyah, oleh Zubair Umar Al-Jaelani, Salatiga
9.
Al-Manahijul
Hamidiyah, oleh Abdul Hamid Mursiy
10. Matlaus Sa’id, oleh Husein Za’id, Mesir
11. New Comb, oleh LAMY, Yogyakarta
12. Nurul Anwar, oleh Nur Ahmad Shidiq Saryani, Jepara
13. Qowa’idul Falakiyah, oleh Abdul Fatah At-Thuhi, Mesir
14. Sullamun Niyyiroin, oleh Mohammad Mansur bin Abdul Hamid,
Jakarta
15. Risalatul Qomaroin, oleh KH Nawawi, Kediri.
16. Dan lain-lain.
Dari sekian buku hisab awal bulan diatas,
buku Badiatul Misal karangan Mohammad
Ma’sum Bin Ali (Wafat Kamis,1 Januari 1933 M) merupakan buku hisab awal bulan
yang cukup klasik dan unik karena buku hisab ini berkembang pada awal
perkembangan ilmu hisab di Indonesia (tahun 1930-an) di beberapa pondok
pesantren daerah Jawa Timur, serta data astronomi disajikan dengan angka Arab
dan angka Jumali, serta perhitungannya menggunakan alat hitung Rubu’ Mujayyab,
yang merupakan alat hitung Millenium I.
Buku Hisab Badi’atul Mistal akan lebih mudah di pelajari dan
di pahami, jika kita mengerti bahasa buku tersebut. Oleh karena itu langkah
pertama yang sebaiknya di lakukan sebelum mempelajarinya adalah memahami
terhadap istilah-istilah yang ada dalam dunia ilmu Falak, khususnya
istilah-istilah yang ada dalam Badi’atul Mistal. Berikut beberapa istilah dalam
dunia ilmu Falak dan Badi’atul Mistal beserta penggambarannya:
1. قطب
الأرض
Coba
hadirkan dalam hayalan Anda sebuah bola langit dan ditengah-tengahnya bola
dunia; yang bentuknya lebih kecil. Hayalkan bola bumi itu berputar dari barat
ke timur, menurut suatu pola seolah-olah ia berputar pada sebuah poros. Anda
akan melihat semua titik di permukaan bola bumi itu bergerah dari barat ke
timur pula, kecuali dua buah titik yang tidak bergerak, satu di utara dan yang
satunya di selatan. Kedua titik ini dinamakan قطب
الأرض, yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan Kutub
Bumi (kutub bumi utara dan kutub bumi selatan). Sekarang tariklah sebuah
garis tegak lurus pada kedua قطب
الأرض tersebut hingga mencapai bola langit, maka
ujung garis itu akan menyentuh suatu titik pada bola langit yang dinamakan Kutub
Langit. Kutub langit utara berada tepat di atas kutub bumi utara sedangkan
kutub langit selatan berada tepat diatas kutub bumi selatan
2.
الإستوء خط
dan النهار معدل
Buatlah
suatu lingkaran secara melintang pada bola dunia yang membelah bola dunia
menjadi dua bagian yang sama (masing-masing 90°), yakni
belahan utara dan selatan. Lingkaran tersebut dinamakan الإستوء خط yang dalam bahasa Indonesianya
dinamakan Khatulistiwa Bumi.
Jika
lingkaran khatulistiwa diperbesar hingga mencapai bola langit, maka pada bola
langit tercipta sebuah lingkaran yang dinamakan النهار معدل, dalam
bahasa Indonesianya dinamakan Khatulistiwa langit atau Equator.
3.
الأرض طول , السماء طول dan البلد طول
Sekarang
berdirilah anda diatas permukaan bumi. Kemudian tariklah dari tempat anda
berdiri sebuah garis lurus ke utara sampai ke kutub utara, dan ke selatan
sampai ke kutub selatan. Garis itu dinamakan الأرض طول yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan
Garis Bujur Bumi atau yang dikenal dengan sebutan garis bujur saja.
Sedangkan
jika garis bujur bumi diperluas hingga mencapai bola langit, maka pada bola
langit tercipta sebuah garis, garis inilah yang dinamakan السماء طول , dalam bahasa Indonesianya : Garis
Bujur Langit.
Kesepakatan
internasional menetapkan permulaan perhitungan garis bujur bumi (bujur 0°),
di mulai pada garis bujur yang melintasi kota Greenwich di Inggris. Jarak
antara garis bujur yang melintasi suatu tempat dengan garis bujur yang
melintasi kota Greennwich itulah yang dinamakan البلد طول,
dalam bahasa Indonesianya Bujur Tempat. Dari bujur Greenwich ke arah
timur sampai 180° dinamakan bujur timur yang ditandai
nilai negatip, dan ke arah barat sampai 180° dinamakan
bujur barat, nilainya positip. Tanda nilai bujur ini berhubungan dengan waktu,
artinya untuk mendapatkan standar waktu internasional GMT (UT), wilayah timur
(bujur timur) harus dikurangi angka tertentu. Sebaliknya, bujur barat harus
ditambah angka tertentu.
Garis
bujur timur 180° dan garis bujur barat 180°
bertemu dan berhimpit dilautan Pasifik dan dijadikan garis batas tanggal
dalam penanggalan Masehi.
4.
البلد عرض
Jarak
dari tempat Anda berdiri tadi sepanjang
garis bujur sampai ke khatulistiwa bumi dinamakan البلد عرض, dalam bahasa Indonesianya dinamakan
Lintang Tempat. Jika tempat Anda berdiri di utara khatulistiwa, maka البلد عرض Anda bernilai positip dan jika tempat
Anda berdiri di selatan khatulistiwa, maka البلد عرض Anda
bernilai negatip.
5.
سمت
الرأ س dan سمت
القدم
Tetaplah
Anda berdiri di permukaan bumi. Sekarang tariklah garis tegak lurus ke atas dan
ke bawah. Jika garis itu diperpanjang, maka yang ke atas akan mencapai bola langit pada sebuah titik yang dinamakan سمت
الرأ س, dalam bahasa
Indonesianya dinamakan Titik Zenith atau Titik Puncak Langit, dan
yang ke bawah setelah menembus bumi akan mencapai bola langit pada sebuah titik
yang dinamakan سمت القدم, dalam bahasa Indonesianya dinamakan Titik Nadir atau Titik
Kaki (titik paling bawah dari bola langit)
6.
الإرتفاع دائرة
Jika
Anda membuat lingkaran pada bola langit yang melalui titik zenith dan titik
nadir, maka lingkaran tersebut dinamakan الإرتفاع
دائرة yang
dalam bahasa Indonesianya dinamakan Lingkaran Vertikal
7.
دائرة
نصف النهار
Tetapi
jika Anda membuat lingkaran vertikal menurut arah utara dan selatan sehingga
melewati titik kutub langit utara dan titik kutub langit selatan yang membagi
bola langit menjadi dua bagian yaitu bagian barat dan timur, maka lingkaran
yang Anda buat itu dinamakan دائرة
نصف النهار yang dalam bahasa
Indonesia dinamakan Lingkaran Meridian
yakni lingkaran yang
menjadi batas tengah hari.
8.
أفق
dan
الأفق
إختلاف
Coba
berputarlah ke semua arah di tempat Anda berdiri, Anda akan melihat lingkaran
yang menjadi batas antara belahan langit yang tampak dengan yang tidak tampak.
Lingkaran itulah yang dinamakan Ufuk (أفق ), tepatnya Ufuk Mar’i (ufuk yang
terlihat). Di dalam ilmu falak kalau disebut ufuk saja, maka yang dimaksud
adalah Ufuk Sejati, yaitu lingkaran horizontal yang titik pusatnya pada
titik pusat bumi dan jaraknya 90° dari titik
zenit.
Kalau
Anda buat lingkaran dipermukaan bumi
yang sejajar dengan ufuk sejati, itulah yang dinamakan Ufuk Hissi, yaitu
bidang datar yang menyinggung bumi yang dipisahkan oleh jarak sebesar semi
diameter bumi dengan ufuk sejati. Akan tetapi karena begitu besarnya
jarak-jarak pada bola langit, maka jarak sebesar semi diameter bumi itu diabaikan,
sehingga ufuk hissi dianggap berhimpit dengan ufuk sejati.
Kedudukan
ufuk mar’i yang Anda lihat tadi, selalu lebih rendah dari ufuk hissi. Semakin
tinggi tempat anda dari permukaan air laut, kedudukan ufuk mar’i akan semakin
rendah. Selisih kedudukan ufuk mar’i dengan ufuk hissi dinamakan الأفق إختلاف, dalam bahasa Indonesianya dinamakan Kerendahan Ufuk. Singkatannya
Dip
9.
الإرتفاع
Cobalah
Anda mengukur ketinggian titik pusat suatu benda langit sepanjang lingkaran
vertikal yang melalui titik pusat benda langit tersebut dari garis ufuk, maka hasilnya
dinamakan الإرتفاع, dalam bahasa Indonesianya
dinamakan Ketinggian. Ketinggian
benda langit biasa diberi tanda positif apabila berada diatas ufuk, dan di beri
tanda negatif apabila berada dibawahnya.
10. الإرتفاع
غاية
Cobalah
anda perhatikan perjalanan harian matahari. Pada pagi hari ketinggian matahari
rendah, seiring berjalannya waktu ketinggian matahari bertambah tinggi, ketika
siang hari ketinggian matahari sangatlah tinggi, setelah itu berangsur-angsur
ketinggian matahari itu rendah kembali hingga akhirnya ketika petang hari ia
tenggelam. Ketika matahari mencapai titik tertinggi dalam perjalanan hariannya
itulah yang dinamakan الإرتفاع غاية yang dalam bahasa Indonesianya
dinamakan Titik Kulminasi. Keadaan ini tercapai ketika titik pusat
matahari berada di garis lingkaran meridian. Saat itulah yang disebut dengan
saat tengah hari.
11.
دائرة الميول
Berikutnya,
buatlah lingkaran yang melewati kutub langit selatan dan kutub langit utara,
lingkaran yang anda buat itu dinamakan دائرة
الميول, dalam bahasa Indonesia
dinamakan Lingkaran Deklinasi
12.
فضل الدائر
Sudut
yang dibentuk oleh lingkaran meridian dengan lingkaran deklinasi yang melewati
suatu benda langit (misalnya matahari) dinamakan فضل
الدائر, dalam bahasa Indonesianya dinamakan sudut
waktu. فضل الدائر bernilai positif, jika benda langit yang bersangkutan berada
dibelahan langit sebelah barat dan bernilai negatif jika benda langit yang
bersangkutan berada dibelahan langit sebelah timur
13. منطقة البروج , فلك القمر , حضيض dan
أوج
Bumi
yang kita tempati ini sebenarnya melakukan dua perputaran, perputaran pertama
dilakukan bumi pada porosnya yang berlangsung sekali dalam sehari semalam yang
dinamakan Rotasi Bumi,sedangkan perputaran lainnya yaitu perputaran bumi
mengelilingi matahari yang berlangsung satu kali dalam setahun yang dinamakan
Revolusi Bumi. Arah revolusi bumi ini dari barat ke timur pada sebuah bidang
edar (lingkaran edar), itulah yang dinamakan منطقة
البروج , dalam bahasa Indonesianya dinamakan Ekliptika
Sedangkan bulan yang kita lihat pada malam hari, ia juga
melakukan perputaran yaitu perputaran pada porosnya sendiri yang dinamakan
Rotasi Bulan, kemudian perputaran bulan mengelilingi bumi yang dinamakan
Revolusi Bulan terhadap Bumi dan perputaran bulan bersama-sama bumi
mengelilingi matahari yang dinamakan Revolusi Bulan terhadap Matahari.
Lingkaran edar yang dilintasi bulan
dalam berputar dinamakan فلك القمر, dalam bahasa Indonesianya dinamakan Orbit
Bulan. Hanya
saja lingkaran edar bulan (lintasannya) tidaklah sama dengan ekliptika, tetapi
berpotongan dan membentuk sudut sebesar 5° 8’. Oleh
karena itu kalau kita lihat, posisi bulan terkadang di utara matahari dan
terkadang di selatannya.
Dan
perlu Anda ketahui bahwa lintasan bumi ketika mengelilingi matahari ataupun
lintasan bulan ketika mengelilingi bumi berbentuk elips (agak loncong seperti
telur), seperti apa yang dikemukakan oleh Kepler dalam hukum Kepler I yang
berbunyi: “ Setiap planet bergerak pada sebuah lintasan elips dengan matahari
sebagai salah satu titik apinya”. Oleh karenanya jarak bumi dan matahari atau
bulan dan bumi tidak tetap setiap saat, kadang-kadang dekat dan kadang-kadang
jauh. Jarak terdekatnya dinamakan حضيض yang dalam bahasa
Inggrisnya dinamakan Perigee dan jarak
terjauhnya dinamakan أوج yang dalam bahasa Inggrisnya dinamakan
Apogee.
14.
تعديل الوقت atau تعديل الزما ن atau دقائق
التفاوت .
Dampak langsung dari jarak bumi dan matahari yang tidak
tetap yang terkadang jarak bumi dekat dengan matahari dan terkadang jauh adalah
pada kecepatan gerak bumi sesuai dengan hukum Kepler II yang berbunyi:
“garis penghubung matahari dan planet; melintasi luas yang sama dalam selang
waktu yang sama”, dimana ketika jaraknya dekat dengan matahari, pergerakan bumi
pada lingkaran ekliptika berlangsung
lebih cepat daripada ketika jaraknya jauh. Sehingga, saat kulminasi matahari
setiap hari senantiasa berubah, kadang persis jam 12:00, kadang kurang dan
kadang lebih dari jam 12:00. Selisih antara kulminasi matahari hakiki dengan
waktu kulminasi matahari rata-rata (jam 12:00) dinamakan. تعديل الوقت atau
تعديل الزمان atau دقائق
التفاوت yang dalam bahasa
Indonesia dinamakan Perata Waktu.
15.
برج
Ekliptika terbagi atas 12 bagian yang masing-masing
besarnya 30 drajat. Bagian-bagian itulah yang disebut برج yang dalam bahasa Indonesianya
dinamakan rasi bintang atau
Zodiac dan dalam bahasa Inggrisnya Constellation. Keduabelas rasi bintang itu
adalah :
1.
Aries (Hamel)
2.
Taurus (Tsaur)
3.
Gemini (Jauza’)
4.
Cancer (Sarothon)
5.
Leo (Asad)
6.
Virgo (Sunbulah)
7.
Libra (Mizan)
8.
Scorpio (Aqrob)
9.
Sagitrius (Qous)
10.
Copricornus (Jadyu)
11.
Aquarius (Dalwu)
12.
Pisces (Hut)
16.
حمل
حمل merupakan salah satu
dari 12 rasi bintang (Buruj), ia punya keistimewaan tersendiri, karena pada
titik حملtersebut
lintasan matahari dan Ekuator langit berpotongan. Tepatnya ketika matahari dari
arah selatan ekuator menuju utaranya, sehingga pada titik perpotongan ini
dinamakan حملyang
dalam bahasa Indonesianya dinamakan titik Aries atau lebih tepatnya dinamakan
Titik Vernal Equinok. Dulu titik vernal equinok ini memang di arah rasi
Aries, namun akibat presesi sumbu bumi sekarang berada di arah rasi Pisces dan
700 tahun lagi titik vernal equinok ini akan mencapai rasi Aquarius. Presesi
sumbu bumi, gerakan sumbu rotasi bumi mengedari kutub ekliptika, siklusnya
sekitar 26.000, atau lebih tepatnya 25.800. Gerak presesi sumbu bumi ini mirip
dengan gerak sumbu gangsing, ekuator bumi bergerak secara perlahan terhadap
ekliptika. Sehingga terjadilah pergeseran titik potong ekuator langit dengan
ekliptika sebesar 50,2 detik busur per tahun ke arah barat bila dilihat dari
arah kutub utara langit.
17. عقدة
Cobalah
Anda gambar lintasan matahari atau ekliptika dan lintasan bulan secara
berpotongan. Titik perpotongan antara lintasan bulan dan ekliptika dinamakan عقدة yang dalam bahasa
Indonesianya dinamakan Titik Simpul. عقدة ini setiap tahun bergeser kearah barat,
sekali putaran penuh memakan waktu 18,67 tahun. Titik simpul ini sebenarnya ada
dua, yaitu titik simpul naik (العقدة
النازلة) dan simpul turun (العقدة الصاعدة).
18. حصة
العرض
Jika
Anda menghitung titik pusat bulan sepanjang busur ekliptika ke arah timur;
dimulai dari titik simpul naik, maka hasilnya dinamakan حصة العرض
19.
طول الشمس
dan طول القمر
Perhatikanlah
benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bintang. Anda akan mendapati
bahwa letak benda-benda langit itu tersebar pada bola langit. Jarak titik pusat
benda langit tersebut dari titik Vernal Equinok sepanjang lingkaran Ekliptika
dinamakan طول Kalau benda langit tersebut matahari
dinamakan طول الشمس yang dalam bahasa Indonesia dinamakan
Bujur Astronomis Matahari, dimana kalau belum dilakukan penta’dilan (koreksi)
dinamakan وسط الشمس .Sedangkan kalau benda langit tersebut
bulan dinamakan طول القمرyang dalam bahasa Indonesia
dinamakan Bujur Astronomis Bulan, dimana kalau belum dilakukan penta’dilan
dinamakan وسط القمر.
20.خاصة الشمس dan خاصة
القمر
Tetapi
kalau Anda mengukur jarak titik pusat matahari dari titik Cancer (Saroton)
sepanjang lingkaran ekliptika dinamakan خاصة
الشمس. Sedangkan kalau
yang Anda ukur titik pusat bulan dari titik Apogee dinamakan خاصة القمر
21. بعد درجة
Dan kalau Anda
menghitung jarak benda langit sepanjang Ekliptika dihitung dari titik yang
terdekat diantara titik Aries (Hamel) atau titik Libra (Mizan) sampai titik
pusat benda langit tersebut, maka hasilnya dinamakan بعد
درجة, dimana kalau benda langit yang Anda
hitung itu matahari; hasilnya dinamakan بعد درجة الشمسsedangkan
kalau bulan بعد درجة القمر
22. مطلع الفلكية
Sekarang,
bayangkan Anda mengukur jarak titik pusat benda langit diukur sepanjang
equator; sampai lingkaran deklinasi yang melalui titik Copricornus (Jadyu),
maka hasilnya dinamakan مطلع الفلكية , dimana kalau yang Anda ukur itu
matahari dinamakan مطلع الفلكية للشمس sedangkan kalau bulan dinamakan مطلع الفلكية للقمر
23. مطلع
الغرب
Sedangkan kalau Anda
mengukurnya mulai dari titik Libra (Mizan) sampai dengan ufuk barat pada saat
terbenamnya benda langit tersebut dinamakan
مطلع الغرب, dimana kalau benda langit yang Anda
hitung itu matahari; hasilnya dinamakan مطلع
الغرب للشمس atau مطلع
النظير للشمس dan kalau benda langit yang dihitung itu
bulan; hasilnya dinamakan مطلع الغرب
للقمر atau مطلع
النظير للقمر
24. قوس المكث
Kalau مطلع الغرب للقمر Anda kurangi مطلع
الغرب للشمس maka hasilnya adalah قوس المكث yang
merupakan jarak titk pusat matahari dan bulan dilihat dari Equator.
25. مكث
الهلال
Lama
hilal diatas ufuk (paska terbenamnya matahari) yang bisa Anda lihat sebelum ia
terbenam
26. نصف
قوس النهار dan نصف الفضلة
Umpama Anda menghitung
jarak benda langit mulai saat ia berkulminasi sampai terbenamnya; diukur
melalui lingkaran lintasan hariannya (
المدار ) maka hasilnya itu dinamakan نصف
قوس النهارyang dalam bahasa Indonesianya dikenal
dengan setengah busur siang. Jika yang Anda hitung itu matahari
dinamakan نصف قوس النهارللشمس sedangkan jika yang Anda hitung itu
bulan; dinamakan نصف قوس النهار
للقمر . Terus, jika 90 dikurangi نصف
قوس النهار akan didapatkan نصف الفضلة yaitu jarak diantara
diameter المدار
dan lingkaran ufuk; yang diukur melalui المدار.
27. العرض
Berikutnya,
jarak titik pusat benda langit dari lingkaran ekliptika, dinamakan العرض, kalau benda langit
tersebut matahari dinamakan عرض
الشمس yang dalam bahasa Indonesia dinamakan Lintang
Astronomis Matahari, sedangkan kalau benda langit tersebut bulan dinamakan عرض القمر, dalam bahasa Indonesia dinamakan Lintang
Astronomis Bulan.
Sebenarnya
lingkaran ekliptika itu adalah lingkaran yang dilalui oleh matahari dalam gerak
semu tahunannya. Oleh karena itu matahari selalu berada pada lingkaran
ekliptika. Namun karena jalannya tidak rata persis maka ada sedikit geseran.
Keadaan seperti ini dapat kita lihat dari nilai عرض
الشمس yang selalu mendekati nol.
Berbeda
dengan nilai lintang astronomis bulan maksimal (عرض
القمر الكلى ) yang nilainya
sekitar 5°
8’. Nilai positif berarti bulan berada di utara ekliptika dan nilai negatif
berarti bulan berada di sebelah selatan ekliptika.
28.
الميل
Jarak
titik pusat benda langit sepanjang lingkaran deklinasi sampai ke equator
dinamakan الميل, kalau benda langit tersebut matahari
dinamakan ميل الشمس atau ميل
الأول للشمس yang dalam bahasa
Indonesia dinamakan Deklinasi Matahari, sedangkan kalau benda
langit tersebut bulan dinamakan ميل
القمر atau ميل الأول للقمرatau
بعد
القمر yang dalam bahasa Indonesia dinamakan Deklinasi
Bulan, tetapi jika Anda mengukur
jarak titik pusat bulan sepanjang bujur
astronomi dihitung dari equator sampai bulan dinamakan ميل
الثانى للقمر . Dan jika ميل الثانى للقمر
Anda tambahkan عرض
القمر maka penambahan yang
dilakukan tersebut dinamakan حصة
البعد yaitu jarak titik
pusat bulan dari equator.
Nilai الميل positif menandakan benda langit
tersebut berada di sebelah utara equator, sebaliknya apabila nilai الميل negatif, menandakan benda langit berada di
sebelah selatan equator. Sedangkan nilai الميل matahari maksimum dinamakan ميل الكلى
29.
نصف القطر.
Seumpama
Anda mengukur jarak titik pusat benda langit hingga piringan luarnya, hasil
ukuran Anda itu dinamakan نصف القطر ,
kalau benda langit tersebut matahari dinamakan نصف قطرالشمس yang dalam bahasa Indonesianya
dinamakan Semi Diameter Matahari., sedangkan kalau benda langit tersebut
bulan dinamakan نصف قطر القمر yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan
Semi Diameter Bulan
30.
سعة المغرب
Coba Anda hitung jarak terbenamnya titik pusat benda
langit pada ufuk dari titik barat, maka hasilnya dinamakan سعة المغرب , dengan catatan jika benda langit itu matahari dinamakan سعة المغرب للشمس , sedangkan jika bulan dinamakan سعة المغرب للقمر
31. سمت ارتفاع القمر
Umpama
Anda menghitung jarak sepanjang lingkaran kaki langit (garis ufuk) yang
dihitung dari titik barat sampai lingkaran vertikal yang melalui bulan, maka
hasilnya dinamakan سمت ارتفاع
القمر
32.
انحراف الهلال.
Coba Anda perhatikan sudut kemiringan piringan Hilal yang
memancarkan sinar sebagai akibat arah posisi hilal dari matahari, sudut
kemiringan hilal yang tampak oleh Anda dinamakan انحراف
الهلال, dalam bahasa
Indonesia dinamakan sudut kemiringan hilal.
33. نورالهلال.
Berikutnya, coba Anda perhatikan besarnya piringan bulan
yang bersinar (menerima sinar matahari dan menghadap ke bumi), Anda akan
melihat bulan itu terkadang berbentuk sabit, seminggu kemudian Anda akan
melihat : piringan bulan yang bersinar separohnya dan sekitar seminggu lagi
Anda akan melihat piringan bulan bersinar seluruhnya (bulan purnama) yang
setelah hari itu piringan bulan yang bersinar
akan berangsur-angsur mengecil kembali.
Naaah …! نورالهلال itu
menggambarkan piringan bulan yang bersinar dengan satuan ukur Usbu’. Dimana
kalau nilai نورالهلال = 0 usbu’, menandakan tidak adanya
piringan bulan yang bersinar (saat ijtima’ : bumi, bulan dan matahari sedang
persis berada dalam satu garis) dan kalau nilainya 12 usbu’ menandakan piringan
bulan bersinar seluruhnya (saat istiqbal : bulan, bumi dan matahari sedang
persis berada dalam satu garis). Istilah نورالهلال dalam bahasa Indonesia dinamakan
besarnya piringan bulan yang menerima
sinar matahari dan menghadapa ke bumi والله اعلم
Itulah beberpa istilah dalam Ilmu falak dan kitab Badi’atul
Mistal, untuk lebih jelasnya bisa Anda baca pada buku-buku falak yang lainnya.
تمت
الرسالة فى بيان اصطلاحات "البديعة المثال" بعون الله تعالى وتوفيقه فى اخير شهر ذوالحجة 1425 هـ ، وقد كتبتها عاجلا
في مدة يسيرة، والمرجوّ ممن إطلع فيها على هفوة صغيرة اوكبيرة، أن يصلحها. وصلى
الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم ، والحمد لله رب العالمين.
المفتقر
إلى فيض المنان

مالانج – المعهد الاسلامى مفتاح الهدى
Tidak ada komentar:
Posting Komentar