Rabu, 04 Juni 2014

HISAB AWAL BULAN QAMARIAH (SISTEM EPHEMERIS)

HISAB AWAL BULAN QAMARIAH
(SISTEM EPHEMERIS)

Proses perhitungan awal bulan mempergunakan Ephemeris Hisab Rukyat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.       Menentukan awal bulan apa dan tahun berapa (hijriyah) yang akan dihitung.
2.       Menentukan untuk lokasi atau kota mana.
(Cari data Lintang Tempat (φ) dan Bujur Tempat (l) untuk lokasi ybs serta Tinggi Tempat dari permukaan air laut).
3.       Menghitung tanggal 29 bulan (Hijriyah) bulan sebelumnya bertepatan dengan tanggal berapa menurut kalender Masehi dengan cara Konversi Tanggal atau Perbandingan tarikh.
4.       Siapkan data astronomis pada tanggal masehi tersebut atau sehari sebelumnya, yakni kapan terjadi FIB (Fraction Illumination bulan) terkecil.
5.       Melacak FIB terkecil pada tanggal ybs terjadi jam berapa (waktu Greenwich)
6.       Menghitung Sabaq matahari (B1) yakni kecepatan matahari perjam, dengan cara menghitung selisih (harga mutlak) antara data ELM (ELM = Ecliptitic Longitude Matahari) pada jam FIB terkecil tsb dengan data ELM pada satu jam berikutnya.
7.       Menghitung Sabaq bulan (B2) yakni kecepatan bulan perjam, dengan cara menghitung selisih (harga mutlak) antara data ALB (ALB = Apparent Longitude Bulan) pada jam FIB terkecil tsb dengan data ALB pada satu jam berikutnya.
Catatan   Bila FIB terkecil terjadi pada jam 24 maka data ELM dan ALB satu jam berikutnya adalah data ELM dan ALB pada jam 01 pada tanggal berikutnya.
8.       Menghitung jarak matahari dan bulan (MB) dengan rumus :
MB =  ELM – ALB
(data ELM dan ALB pada jam FIB terkecil).
9.       Menghitung Sabak Bulan Mu’addal (SB), yakni kecepatan bulan relatif terhadap matahari, dengan rumus :
SB = B2 – B1
10.   Menghitung Titik Ijtima’ dengan rumus :

Titik Ijtima’ =  MB : SB

11.   Menghitung waktu Ijtima’ (menurut GMT), dengan rumus :
 Ijtima' = Waktu FIB + Titik Ijtima'
      Apabila dikehendaki WIB tambahkan 7 jam (105º : 15).
12.   Memperkirakan saat matahari terbenam menurut GMT pada tanggal terjadinya  ijtima' untuk tempat yang telah ditentukan di atas.
Perkiraan ini dapat dilacak melalui Almanak Nautika atau dihitung tersendiri sebagaimana menghitung waktu maghrib tanpa ikhtiyat. 
13.   Melacak data berikut ini dari Ephemeris pada saat diperkirakan matahari terbenam di atas (no.12) menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi.
a)       Deklinasi Matahari (δo) pada kolom Apparent Declination Matahari.
b)       Semi Diameter Matahari (SDo) pada kolom Semi Diameter matahari.
c)       Equation of Time ( e ) pada kolom Equation of Time
Catatan  Bila ijtima' menurut waktu daerah sudah berganti tanggal, maka gunakan data matahari dan bulan pada tanggal berikutnya.
14.    Menghitung Tinggi Matahari (ho) dengan rumus :
 ho  = -(SDo + 0° 34’ 30” + Dip)
15.   Menghitung Sudut Waktu Matahari (to) dengan rumus :
cos to =  -tan φ tan δo  +  sin ho : cos φ : cos δo
16.   Menghitung waktu matahari terbenam (Ghurub) menurut GMT dengan rumus :
Ghurub = 12 – e + (to : 15) – (l : 15)
Untuk WIB tambahkan 7 jam
17.   Menghitung Asensio Rekta Matahari (ARo pada kolom Apparent Right Ascension Matahari) pada saat matahari terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi.  
18.   Menghitung Asensio Rekta bulan (ARƒ pada kolom Apparent Right Ascension Bulan) pada saat matahari terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi.
19.   Menghitung Deklinasi Bulan (δƒ) pada kolom Apparent Declination Bulan pada  saat matahari terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi
20.   Menghitung Semi Diameter Bulan (SDƒ) pada kolom Semi Diameter Bulan pada  saat matahari terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi
21.   Menghitung Horizontal Parallaks Bulan (HPƒ) pada kolom Horizontal Parallax pada  saat matahari terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi
22.   Menghitung Sudut Waktu Bulan ( tƒ ) dengan rumus : 
 tƒ  =  ARo – ARƒ + to
23.   Menghitung tinggi hilal hakiki ( hƒ) dengan rumus :
 sin hƒ =  sin φ  sin δƒ + cos φ  cos δƒ  cos tƒ
24.   Menghitung Parallaks Bulan ( Pƒ ) dengan rumus :
 Pƒ = cos hƒ  HPƒ
25.   Menghitung Tinggi Hilal ( ho
 ho =  hƒ ─  Pƒ + SDƒ
26.   Menghitung Refraksi (Refr) dengan rumus :
 Refr = 0.01695 : tan (ho + 10.3 : (ho + 5.1255))
Catatan : Bila ho lebih kecil daripada –00º 34’ 30” maka harga refraksi sebesar 00º 34’ 30”
27.   Menghitung Tinggi Hilal mar’i  ( hƒ' )  dengan rumus :
 Hƒ'  = ho + Refr + Dip
Bila hasilnya potitif (+), maka hilal di atas ufuk mar’i.
Bila hasilnya negatif (-), maka hilal di bawah ufuk mar’i.
28.   Menghitung Nisful Fudlah Bulan ( NFƒ ) dengan rumus :
 sin NFƒ = (sin φ  sin δƒ) : (cos φ  cos δƒ)
29.   Menghitung Parallaks Nisful Fudlah (PNF) dengan rumus
 PNF = cos NFƒ  HPƒ
30.   Menghitung Setengah Busur Siang Bulan Hakiki (SBSH) dengan rumus
 SBSH = 90 + NFƒ
31.   Menghitung Setengah Busur Siang Bulan ( SBSƒ ) dengan cara :
Jika SBSH >= 90 maka menggunakan rumus :
 SBSƒ = 90 + NFƒ ─ PNF + (SDƒ + 0.575 + Dip)
Jika SBSH < 90 maka menggunakan rumus :
 SBSƒ = 90 + NFƒ + PNF ─ (SDƒ + 0.575 + Dip)
32.   Menghitung Lama Hilal ( Lmƒ ) dengan rumus :
 Lmƒ = (SBSƒ ─ tƒ) : 15
33.   Menghitung waktu Terbenam Hilal ( Terbƒ ) dengan rumus :
 Terbƒ = Ghurub + Lmƒ
34.   Menghitung Arah Matahari (Ao) dengan rumus :
  tan Ao =  -sin φ : tan to + cos φ  tan δo : sin to
35.   Menghitung Arah Hilal ( Aƒ ) dengan rumus :
  tan Aƒ =  -sin φ : tan tƒ + cos φ  tan δƒ : sin tƒ
      Bila hasilnya poitif (+), maka matahari atau hilal di utara titik Barat
      Bila hasilnya negatif (-), maka matahari atau hilal di selatan titik Barat
36.   Menghitung Posisi Hilal ( PH )
PH = Aƒ ─ Ao
a.      Bila hasilnya poitif (+), maka hilal di utara matahari
b.      Bila hasilnya negatif (-), maka hilal di selatan matahari
37.   Menghitung Arah Terbenam Hilal ( ATƒ ) dengan rumus :
tan ATƒ =  -sin φ : tan SBSƒ + cos φ  tan δƒ : sin SBSƒ
38.   Menghitung Luas Cahaya Hilal (FIƒ) lihat kolom Fraction Illumination Bulan) pada saat matahari terbenam (waktu Greenwich) dengan cara interpolasi.
39.   Menghitung Lebar Nurul Hilal (NH) dengan satuan ukur ushbu’ dapat dihitung menggunakan rumus :
  NH =  ( √ [PH2 + hƒ2] ) : 15
40.   Menghitung kemiringan hilal (MRG) dengan rumus
  tan MRG =  [ PH : hƒ’ ]
            Jika MRG <= 15 maka hilal telentang
            Jika MRG > 15 dan PH positif maka hilal miring ke utara
            Jika MRG > 15 dan PH negatif maka hilal miring ke selatan
41.   Mengambil kesimpulan dari perhitungan yang telah dilakukan, yakni waktu terjadinya ijtima’ (hari, tanggal, jam), waktu dan arah matahari terbenam, tinggi dan arah hilal terhadap titik barat dan terhadap matahari, lama hilal setelah matahari terbenam, keadaan hilal, dan ukuran tentang luas serta lebar cahaya hilal.     




Muhyiddin Khazin
085288300200
08122775496



--- o0o ---

1 komentar: